Mutu beton ready mix adalah sebuah ulasan mengenai komposisi campuran beton berdasarkan SNI, sebelumnya untuk istilah ini dikenal dengan inisial K, setelah peraturan baru berdasarkan SNI istilah K tersebut diganti menjadi Fc

Konversi Mutu Beton (Berikut Tabel) memiliki penggunaan yang berbeda dari satu bangunan dengan bangunan lainnya. Selain itu, terdapat perbedaan satuan konversi mutu beton MPa dan K dalam pengaplikasiannya.

Perbedaan Konversi Mutu Beton dan Penggunaan Kelas Beton

Konversi mutu beton dari MPa ke K merupakan bagian perhitungan utama pada konstruksi yang dibangun atas beberapa komponen seperti campuran bahan material seperti semen, air, pasir dan kerikil.

Penggunaan bahan material penyusun beton tersebut dapat dicampur dengan memakai perbandingan nilai komposisi tertentu. Hal ini dilakukan agar dapat dihitung untuk memperoleh nilai kuat tekan yang sesuai dengan perencanaan.

Pada umumnya, kuat tekan pada beton lebih dikenal sebagai F’C. Pada bangunan struktural umumnya dapat dipakai parameter kuat tekan (f’c) untuk melakukan pengujian beton.

Satuan kuat tekan pada beton biasa diaplikasikan dalam bentuk MPa atau Mega Pascal. Namun, bangunan tertentu masih memakai satuan K atau dikenal sebagai mutu beton, beberapa diantaranya dapat meliputi, K250, K450, K125 dan lain sebagainya.

Perbedaan Satuan Konversi Mutu Beton MPa dan K

Penggunaan mutu beton dengan memakai satuan MPa merupakan hasil pengujian kuat tekan beton dengan benda uji berupa silinder. Sedangkan, pemakaian mutu beton K menggunakan benda uji berupa kubus berukuran 15×15 cm. Hasil pengujian benda uji silinder maupun kubus tidak dapat dibandingkan. Maka dari itu, konversi nilai tersebut membutuhkan angka konversi antara MPa dan K.

Tata cara konversi mutu beton dari MPa ke K maka diperlukan perhitungan lebih dahulu. Sebelum dilakukan konversi maka perlu menyamakan satuan antara mutu beton f’c dengan mutu beton K. Penggunaan mutu beton K memiliki nilai satuan kg/cm2. Anda perlu menegtahui beberapa catatan berikut:

  • 1 MPa = 1.000.000 Pa
  • 1 kg/cm2 = 98066,605 Pa
  • 1 MPa = 100/9,81 kg/cm2 = 10,2 kg/cm2

Cara mudah untuk melakukan konversi nilai mutu beton dari MPa ke K dapat dilihat dari contoh beton f’c 35 MPa. Lalu berapa mutu beton dalam bentuk satuan K?

KualitasBeton K = 35 Mpa x 10,2 = 357 kg/cm2

= 357 / angka konversi

= 357/0,83 = 430 kg/cm2

Mutu Beton

Maka F’c 35 Mpa senilai dengan K430

Berdasarkan nilai kuat tekan beton dari benda uji silinder maka mutu beton dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya meliputi:

  1. Beton Kualitas Rendah = f’c<20 MPa
  2. Beton Kualitas Menengah = f’c= 21MPa-40 MPa
  3. Beton Kualitas Tinggi = f’c >41 MPa

Berikut tabel nilai konversi mutu beton K (kg/cm2) dan mutu f’c (MPa) mulai dari K100-K975 (1 kg/cm2 = (9,81/100)MPa.

Konversi Mutu Beton K menjadi FC

Mutu Beton K (kg/cm2) Mutu F’c (MPa) Mutu Beton K (kg/cm2) Mutu F’c (MPa)
100 8.1 550 44.8
125 10.2 575 46.8
150 12.2 600 48.9
175 14.2 625 50.9
200 16.3 650 52.9
225 18.3 675 55.0
250 20.4 700 57.0
275 22.4 725 59.0
300 24.4 750 61.1
325 26.5 775 63.1
350 28.5 800 65.1
375 30.5 825 67.2
400 32.6 850 69.2
425 34.6 875 71.2
450 36.6 900 73.3
475 38.7 925 75.3
500 40.7 950 77.4
525 42.7 975 79.4

Baca juga: Harga Ready Mix

Penggunaan kelas mutu beton untuk kebutuhan konstruksi

Kelas mutu beton memang berbeda-beda dan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Konversi nilai mutu beton juga ditujukan untuk mengetahui nilai kuat tekan.

Mutu beton merupakan informasi yang berkaitan dengan kekuatan, kualitas dan karakteristik dari beton yang dapat dinyatakan dalam bentuk FC, K dan lain sebagainya. Berdasarkan SNI mutu beton dapat dibagi menjadi 3 jenis diantaranya meliputi :

  • Kualitas Beton Kelas I

Mutu beton ini merupakan kelas paling rendah dan penggunaannya ditujukan untuk jenis pekerjaan non struktural. Tentunya pelaksanaan kualitas beton ini tidak membutuhkan keahlian maupun kemampuan khusus. Dalam proses pengerjaannya konstruksi ini tidak berhubungan langsung dengan unsur pembesian atau bahan penulangan. Hal ini berpengaruh pada pengawasannya yang relatih ringan. Jenis struktur beton dapat dimulai dari K100-K200. Pemakaiannya dapat diaplikasikan untuk konstruksi pondasi kolom.

  • Mutu Beton Kelas II

Penggunaan beton kelas menengah ini dapat digunakan untuk jenis pekerjaan struktural ringan secara umum. Sesuai dengan pemakaianya, kualitas beton ini dapat dibedakan atas kandungan penulangan besi di dalam proses pengadukan untuk campuran beton.

Jenis bangunan struktural yang sesuai untuk kelas beton ini dapat meliputi, bekisting, struktur baja, finishing concrete dan lain sebagainya. Pekerjaan ini lebih banyak membutuhkan pengawasan dan pemeriksaan secara detail dan ketat.

Baca juga: Harga Beton Cor

  • Kualitas Beton Kelas III

Mutu beton ini dapat digunakan untuk pekerjaan bersifat struktural dengan mutu beton lebih tinggi di atas K225. Proses pembuatan baja dapat dilakukan dengan jenis struktural berupa bangunan struktural berat seperti dermaga, pelabuhan, terowongan dan lain sebagainya.

Beberapa informasi berkaitan dengan konversi mutu beton berikut tabel dilengkapi dengan klasifikasi mutu beton. Selain itu, tambahan nilai mutu beton untuk berbagai jenis kebutuhan bangunan.